Investigasi merupakan berita
yang disusun dan diolah berdasarkan penyelidikan. Wartawan yang melakukan
sebuah investigasi dituntut harus cerdas, tanggap dan berpikir konstruksi dalam
menyusun peta permasalahan. Pada dasarnya, investigasi merupakan sebuah
kegiatan yang mengungkapkan hal tersembunyi. Alhasil, peliputan investigasi
sebaiknya tidak menyangkut dalam konteks pribadi melainkan pada ranah publik. Tahapan
dalam langkah investigasi, yakni identifikasi masalah, proses pengumpula data,
proses perencanaan, pencarian bukti, verifikasi data, dan konfirmasi.
Contoh:
Cermati Es Batu Tak Higienis
Musim panas berkepanjangan membuat kebutuhan akan minuman dingin
menyegarkan menjadi tinggi. Hal ini tentu membuka peluang bagi sejumlah
pedagang. Salah satunya adalah pedagang es. Namun belakangan, disinyalir
masih beredar es balok yang tak higienis dan menimbulkan kerugian
kesehatan konsumennya.
Sejumlah informasi mampir ke telinga Tim Sigi Investigasi SCTV
menghadirkan kabar sumbang soal penggunaan es dan air yang merugikan
masyarakat. Dari sini, kami mencari tahu kebenaran berita itu. Kami
mengajak ngobrol seorang pedagang es seputar es batu ataupun es balok
yang katanya sudah tidak diperbolehkan lagi untuk dikonsumsi.
Sejumlah es batu atau es balok yang tidak bisa dikonsumsi disebabkan
karena bahan baku sampai pembuatannya yang jauh dari kata higienis. Dan
ternyata, praktik pembuatan es batu dan air isi ulang yang membahayakan
kesehatan masih terus berlangsung.
Bergerak ke pinggiran Kota Jakarta dengan ditemani seorang informan,
kami menemui seseorang yang mengerti seluk-beluk pembuatan es balok.
Lobi-lobi kami lancarkan terhadap salah satu mantan pegawai pabrik es
batu untuk memuluskan rencana investigasi ini. Data valid telah kami
kantongi, saat itu pula kami mengambil langkah cepat mendatangi tempat
pembuatan es batu yang dimaksud.
Lalu kami mengambil sampling ke beberapa pabrik es batu
bersama si pemain es batu sambil mencari celah masuk yang aman agar tak
terdeteksi para penjaga. Pilihan jatuh ke salah satu pabrik yang tidak
begitu ketat penjagaannya. Kami lalu digiring untuk melihat sumber air
yang menjadi bahan baku es balok itu.
Hal ini cukup mencengangkan dan membuat mual. Sumber air berasal dari
salah satu sungai yang berada di belakang pabrik. Sangat jelas jika
sungai yang berada di tengah kota ini sudah tercemar.
Jelas terlihat ada pipa yang menuju ke dalam pabrik berpangkal dari
air sungai. Air sungai disedot langsung masuk ke penampungan di pabrik.
Kami pun bergerak ke pabrik lebih dalam.
Seorang pegawai sedang berupaya mereparasi mesin penyedot air yang
rusak. Kami mengajak ngobrol supaya ia tak curiga dengan kehadiran kami
yang sebenarnya sedang memantau.
Lokasi penampungan air dan filter pun sudah terlihat jelas. Kami
berusaha untuk mencari tahu seperti apa kondisi airnya. Sebuah fakta
kembali terkuak, air dalam penampungan terlihat berwarna hijau keruh dan
berbau.
Di lokasi penampungan lain, airnya sudah mulai agak jernih. Dan
kucuran air yang sudah lumayan jernih siap masuk ke dalam untuk
dijadikan balok es. Di sini terdengar suara deru mesin yang sangat keras
dan sejumlah pipa melintang. Di ujung perjalanan, kami mulai memasuki
tempat pembuatan es balok.
Beberapa cetakan es balok sedang dalam proses pembekuan. Es balok
yang sudah jadi diangkut ke beberapa truk pengangkut. Truk pengangkut
balok es siap mengantar ke para langganan, termasuk diantaranya
depok-depot es favorit masyarakat.
Praktek pembuatan es balok yang berbahaya bagi kesehatan ini
sebenarnya sudah diantisipasi penegak hukum. Beberapa waktu lalu, aparat
kepolisian menggerebek pabrik es balok.
Pabrik tersebut diketahui menggunakan bahan baku berasal yang dari
air sungai. Tak hanya itu, proses pembuatannya pun tak higienis serta
diduga memakai campuran bahan kimia untuk proses penjernihan.
Meski sudah ada pelarangan peredaran es balok untuk dikonsumsi
masyarakat, masih ada beberapa pedagang es yang nekat menjual es balok
untuk dikonsumsi dengan mengambil es dari depot yang kami curigai.
Es balok yang sudah matang siap didistribusikan pada malam hari. Kami
mengikuti salah satu truk pembawa es balok dengan target
mendistribusikan ke depot-depot kecil. Pendistribusian es balok dipilih
malam hari untuk mengurangi kemungkinan es balok cair dan menghindari
razia.
Es balok tak higienis membuat konsumen dirugikan. Risiko membahayakan
kesehatan membayang-bayang. Sudah saatnya konsumen lebih bijak dan
lebih hati-hati saat mengonsumsi es yang mencurigakan. Lindungi keluarga
kita dari makanan atau minuman yang bisa membahayakan jiwa.
Source: