Selasa, 31 Mei 2016

Pengorganisasian dan Revisi Pesan-pesan Bisnis


A. Pengorganisasian Melalui Outline
Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperukan dua tahapan, yaitu:
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide-ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dipecahkan. Bila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Karena dengan adanya outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Di samping itu, outline juga akan menuntun  untuk mengomunisasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan efektif. Melalui perencanaan yang baik, outline dapat membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan mengerti dan memahami pola pemikiran tersebut.
Susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan:
a. Mulailah dengan ide pokok
b. Nyatakan point-point pendukung yang penting
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti

2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
a. Pendekatan Langsung (Direct Approach)
Pendekatan ini sering disebut dengan istilah pendekatan deduktif. Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya. Pendekatan ini digunakan apabila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.
b. Pendekatan Tidak Langsung (Indirect Approach)
pendekatan ini sering disebut juga dengan pendekatan induktif, dimana bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide-ide pokoknya. Pendekatan ini digunakan apabila reaksi audiens cenderung negative atau tidak menyenangkan.
Setelah menganalisis kemungkinanreaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat meilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
  • Direct Request: dapat menggunakan pendekatan langsung
  • Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill: lebih cocok menggunakan pendekatan langsung
  • Pesan-pesan Bad News: Pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung
  • Pesan-pesan Persuasif: dapat menggunakan pendekatan tak langsung

B. Pemilihan Kata yang Tepat
Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata digunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung di dalam kalimat mudah dimengerti, maka harus bisa memiih kata-kata yang tepat dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, agar maksud penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai, maka hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Memilih kata-kata yang familiar
2. Memilih kata-kata yang singkat
3. Memilih kata-kata yang bermakna tunggal

C. Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun agar memiliki daya informasi yang tepat dan baik. Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah bahasa (minimal memiliki unsur subjek dan predikat), singkat (tidak berbelit-belit), enak dibaca, dan sopan.
Dalam menyusun suatu kalimat, perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Setiap kalimat, paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Setiap subjek dalam suatu kalimat akan menjawab pertanyaan “siapa” atau “apa” yang melakukan kata kerja (predikat)”.


Sumber:


Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis


A. Penentuan Proses Komposisi
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
1. Perencanaan
Dalam fase perencanaan (planning phase), dirancang hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) yang akan disampaikan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Pada dasarnya, proses perencanaan meiputi tiga tahapan penting yang perlu diperhatikan:
a. Mendefinisikan tujuan
b. Menganalisis audiens
c. Memilih saluran dan media komunikasi yang akan digunakan
2. Pengorganisasian
Tahap berikutnya adalah mengorganisasikan ide-ide dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk draf. Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.
3. Revisi
Setelah ide-ide ituangkan dalam kata-kata , kalimat, maupun paragraf, perhatikan apakah kata-kata, kalimat dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya.
Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.

B. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Sebelum memutuskan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, terlebih dahulu perlu menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.
Untuk  dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur , sesuai dengan tujuan organisasi.
1. Mengapa Tujuan Harus Jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan pada pencapaian tujuan yang dikehendaki. Penentujuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
b. Keputusan untuk menanggapi audiens
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
d. Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
2. Tujuan Komunikasi Bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu:
a. Memberi informasi (informing)
b. Melakukan persuasi (persuading)
c. Melakukan kolaborasi (collaborating)
3. Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata. Oleh sebab itu, untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum, perlu dilakukan pengujian dengan empat pertanyaan berikut:
a. Apakah tujuan tersebut realistik?
b. Apakah waktunya tepat?
c. Apakah orang yang mengirimkan pesan suah tepat?
d. Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan?

C. Analisis Audience
Bila komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Berikut ini ada beberapa cara untuk menganalisis audience:
1. Cara Mengembangkan Profil Audience
Mengembangkan suatu profil audience boleh dikatakan gampang-gampang susah. Gampang, jika lawan komunikasi adalah komunikator yang sudah kita kenal dengan baik. Sulit, apabila yang menjadi audience adalah orang yang sama sekali belum kita kenal, komunikator tidak pernah mendengar nama mereka,maka komunikator perlu melakukan investigasi untuk mengantisipasi mereka.
a. Menentukan ukuran dan komposisi audience
b. Siapa audience nya
c. Reaksi audience
d. Tingkat pemahaman audience
e. Hubungan komunikator dengan audience
2. Cara Memuaskan Audience akan Kebutuhan Informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan kebutuhan informasi audience, dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience, yaitu:
a. Temukan/cari apa yang diinginkan oleh audience
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Pastikan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience
3. Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audience
Dengan cara mengatur pesan-pesan yang dapat diterima audiens dengan mudah.

D. Penentuan Ide Pokok
Ide pokok dapat memotivasi orang-orang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan menggabungkan atau menyelaraskan tujuan/maksud pengirim pesan dengan tujuan mereka. Sebelum menentukan ide pokok, ada hal-hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu, yaitu:
1. Tekhnik Curah Pendapat
Beberapa tekhnik curah pendapat yang dapat digunakan, antara lain:
a. Storyteller’s Tour
b. Random List
c. CFR (Conclusions, Findings, Recommendations) Worksheet
d. Journalistic Approach
e. Question and Answer Chain
2. Pembatasan Cakupan
Secara umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah dikenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini juga dapat mebangkitkan rasa hormat (respect) audience kepada komunikator.

E. Seleksi Saluran dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melaui dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan saluran tertulis (written).
1. Komunikasi Lisan
2. Komunikasi Tertulis


Sumber:

Jumat, 27 Mei 2016

Tekhnologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis


A. Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
Seiring dengan perkembangan zaman, kita sudah tahu bahwa setiap tahunnya selalu diliputi dengan penemuan-penemuan teknologi baru. Semakin hari, semakin menjamur dengan hasil penelitian dan dan layanan yang luar biasa dalam sebuah teknologi . Peneman-penemuan teknologi tersebut pastinya akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi kita bahkan di dalam dunia bisnis sekalipun. Dengan perkembangan teknologi, kita dapat memiliki pengetahuan-pengetahuan dari seluruh dunia. Sebagai contoh dalam teknolgi informasi ialah seperti telepon, handphone, komputer, laptop,  dan berbagai macam alat teknologi informasi lainnya.
Di dalam segi komunikasi, teknologi dalam bidang informasi dapat mebantu kita untuk melakukan berbagai banyak hal. Oleh karena itu, menguasai teknologi informasi tentu memiliki keuntungan-keuntungan yang antara lain sebagai berikut:
1. Dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat ke tempat yang lain.
2. Dapat mengakses informasi apapun, dimanapun dan kapanpun.
3. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan agar kita tidak tertinggal oleh zaman.
4. Dapat membuat kita lebih inisiatif, inovatif dan kreatif.

B. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
Pada zaman ini, teknologi informasi telah menjadi bagian yang sangat penting di dalam dunia bisnis. Hampir dari perusahaan seluruhnya baik perusahaan besar maupun kecil menggunakan teknologi informasi yang sangat dibutuhkan untuk memberikan peningkatan pada layanan bisnis yang mereka kelola bahkan sangat banyak sekali teknologi informasi yang telah mendukung dalam proses bisnis. Berikut ini manfaat teknologi informasi dalam komunikasi bisnis, yaitu:
1. Mempromosikan produk atau jasa, dengan melalui kemajuan tekhnologi di bidang media promosi, maka dapat memperkenalkan produk atau jasa ke berbagai daerah tanpa perlu mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan yang cukup mahal. Media promosi terbagi menjadi dua, yaitu media online dan media offline.
a. Media online dapat berupa situs sosial media, seperti facebook, twitter, instagram, blog, dan berbagai macam situs lainnya.
b. Media offline dapat berupa majalah, radio, televisi, brosur, atau spanduk.
2. Membangun dan menjaga relasi bisnis, dengan kemajuan teknologi dapat melakukan komunikasi dan kerja sama jarak jauh dengan rekan bisnis, pelanggan, dan investor. Hal ini dapat berkomunikasi lebih mudah melalui aplikasi pesan online (online messenger), seperti whatsapp, line, blackberry messenger, dan sebagainya. Bahkan bisa bertatap muka lewat video call yang dapat memudahkan kita dalam melakukan pertemuan (meeting) dengan mitra bisnis kita.
3. Mengontrol jalannya bisnis, dengan teknologi yang memberi kesempatan dapat mengawasi bisnis dimanapun dan kapanpun. Sebagai contoh, software dapat mengendalikan pegawai atau karyawan, atau CCTV yang dapat mengontrol aktivitas perusahaan.
4. Mengelola keuangan perusahaan, dapat mejadikan pengelola keuangan perusahaan lebih mudah dengan bantuan teknologi, seperti miscroft office yang sudah tersedia di laptop atau komputer. Banyak software manajemen yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan, seperti software ReadyForZero yang membantu mengontrol jumlah hutang sehingga dapat lebih bijak dalam mengatur keuangan, software Jurnal.id yang dapat membantu membuat laporan keuangan perusahaan secara instan sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan.
5. Menjaga keamanan data, dengan adanya teknologi maka keamanan data perusahaan semakin terjamin. Data-data tersebut dapat disimpan dalam bentuk file softcopy dengan media usb, harddisk, laptop, ataupun komputer serta dapat memback-up data dan menyimpan di tempat yang berbeda agar mengurangi resiko kehilangan data.

C. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Pengambilan keputusan merupakan salah satu kegiatan yang signifikan dan penting dalam bisnis. Pengambilan keputusan bisa melibatkan berbagai proses yang dipengaruhi oleh teknologi. Teknologi informasi juga telah menyediakan bisnis dengan sistem pendukung keputusan dan kecerdasan buatan sistem, kombinasi ini dapat membuat informasi melalui proses analisis online agar memfasilitasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang mungkin memerlukan upaya yang signifikan dan analisis.
Dunia bisnis telah berkembang begitu cepat sehingga dibutuhkan perangkat kebjakan yang mampu mengantisipasi tiap detak perubahan itu. Kemampuan agar bisa mengambil keputusan dengan cepat menjadikan niscaya jika ingin meraih peluang di masa yang akan mendatang.


Sumber:


Kamis, 26 Mei 2016

Jenis-Jenis Komunikasi


A. Komunikasi Menurut Penyampaiannya
Setiap orang dapat melakukan komunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk social yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesama. Berdasarkan menurut penyampaiannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua bagian: a. Komunikasi Verbal (Lisan), b. Komunikasi Nonverbal (Tertulis). Pengertiannya pun sudah di jelaskan, lihat pada bagian bentuk dasar komunikasi.

B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Berdasarkan kelangsungannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Komunikasi Langsung, merupakan proses komunikasi yang dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung, merupakan proses komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media komunikasi.

C. Komunikasi Menurut Perilaku
Berikut ini komunikasi berdasarkan perilaku yang dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
1. Komunikasi Formal, merupakan komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya.
2. Komunikasi Informal, merupakan komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapatkan kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi ataupun perusahaan.
3. Komunikasi Non Formal, merupakan komunikasi yang terjadi di antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan pada kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan.

D. Komunikasi Menurut Maksudnya
Pada umumnya, inisiatif komunikator menjadi hal penentu, seperti halnya dengan kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya. Contohnya, seperti: berpidato, memberi ceramah/khotbah, wawancara, memberi perintah/tugas.

E. Komunikasi Menurut Ruang Lingkupnya
Komunikasi juga memiliki batasan atau ruang lingkup dalam komunikasi, berikut ini komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Komunikasi Internal
Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi Internal yang merupakan komunikasi langsung dalam ruang lingkup, lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara keduanya saja. Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi tiga macam, diantaranya:

  • Komunikasi Vertikal terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimin kepada anggota, seperti perintah, teguran ataupun pujian.
  • Komunikasi Horizontal terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang-orang yang memilliki kedudukan sejajar.
  • Komunikasi Diagonal terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang-orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi yang tidak sejalur vertikal.

2. Komunikasi Eksternal terjadi antara organisasi atau perusahaan yang dengan pihak masyarakat ada diluar organisasi atau perusahaan. Komunikasi ini di maksudkan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi ini bisa berbentuk pameran, promosi, siaran TV, radio, atau bakti social.

F. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Maka komuniaksi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi Satu Arah (Simplex), yaitu komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (One Way Communication). Komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak, darurat, atau yang terjadi karena system mengaturnya harus demikian, seperti menjaga kerahasiaan atau kewibawaan pimpinan.
2. Komunikasi Dua Arah, yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (Two Ways Communication) artinya komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respon atau feedback kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan pada dua belah pihak dan mecegah dari kesalah pahaman.
3. Komunikasi Ke Atas, yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
4. Komunikasi Ke Bawah, yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5. Komunikasi Ke Samping, yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.

G. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
Komunikasi akan terlaksana berdasarkan system yang ditetapkan dalam jaringan kerja di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi menurut jaringan kerja dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi Jaringan Kerja Rantai merupakan komunikasi yang terjadi menurut saluran hierarki organisasi pada jaringan komando sehingga dapat mengikuti pola komunikasi formal.
2. Komunikasi Jaringan Kerja Lingkaran merupakan komunikasi yang terjadi menurut saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
3. Komunikasi Jaringan Bintang merupakan komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang di lewati lebih pendek.

H. Komunikasi Menurut Peranan Individu
Peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan dalam proses berkomunikasi, berikut ini ada beberapa macam komunikasi yang menurut peranan individu:
1. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain, komunikasi yang terjadi secara nonformal maupun informal, individu yang bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu lainnya.
2. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas, komunikasi ini bisa terjadi karena individu yang dimaksud ialahmemiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan pada lingkungan yang lebih luas.
3. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih, dimana individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

I. Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya
Menurut cara penyampaiannya dapat dibedakan menjadi berikut:
1. Komunikasi Lisan
a. Terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka.
b. Terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tertulis
a. Dilaksanakan dalam bentuk surat dan digunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas akan tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
b. Naskah, digunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
c. Blangko, digunakan untuk mengirim berita dalam suatu daftar.
d. Gambar dan Foto, tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
e. Spanduk, digunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Sebaiknya pertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi apabila dilaksanakan dalam berkomunikasi secara tertulis. Selain itu, perlu juga resiko dalam komunikasi tertulis, aman, mudah dimengerti, dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.

J. Komunikasi Menurut Jumlah Pelaku dalam Komunikasi
Komunikasi selalu terjadi diantara perorangan ataupun kelompok, oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi Perseorangan
Komunikasi ini terjadi secara perorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
2. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau secara grup tentang suatu masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang di dalam kelompok.

Sumber: