A. Pengertian dan Cakupan Komunikasi
Di dalam
kehidupan kita saat ini, kata “komunikasi”
pasti sudah sering terdengar dan tidak asing lagi bagi masyarakat.
Komunikasi memiliki pengertian yang secara umum adalah proses pengiriman dan
penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih yang efektif
sehingga dapat mudah dipahami. Selain itu, pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih
supaya pesan yang dimaksud dapat dipahami. Itulah sebabnya komunikasi sangat
penting bagi para khalayak masyarakat, dan tak jarang bahkan komunikasi pun
sudah banyak dilakukan, yaitu mulai dari berbicara, menulis surat, dan menelpon,
komunikasi sangatlah efektif ketika seseorang menyampaikan pesan atau informasi
kepada kita atau orang lain saat dimanapun dan kapanpun. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh James
A. F. Stoner mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seseorang sedang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Onong U. Effendy
yang menurutnya dalam buku Dimensi Komunikasi menyatakan ruang lingkup atau
cakupan komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Komunikasi
a. Personal
Communication: Intrapersonal Communication dan Interpersonal Communication.
b. Group
Communication: Small Group Communication, Lecture, Panel Discussion, Symposium,
Seminar, Brainstorming, dan Large Communication/Public Speaking.
c. Mass
Communication: Media Pers, Televisi, dan Film.
2. Sifat Komunikasi
a. Verbal: Oral
dan Written.
b. Non Verbal:
Gestural dan Postural
3. Tekhnik Informasi: Journalism,
Public Relations, Advertising, Propaganda, dan Publicity.
4. Metode Komunikasi: Informative
Communication, Persuasive Communication, dan Coersive/Instructive
Communication.
5. Fungsi Komunikasi: Public
Information, Public Education, Public Persuasion, dan Public Entertainment.
6. Tujuan Komunikasi: Social
Change/Social Participation, Attitude Charge, Opinion Charge, dan Behaviour
Charge.
7. Model Komunikasi: One Step
Flow Communication, Two Step Flow Communication, dan Multi Step Flow
Communication
8. Bidang Komunikasi: Social
Communication, Management Communication, Business Communication, Political
Communication, Cultural Communication, Traditional Communication, International
Communication, Development Communication, dan Environmental Communication.
9. Sistem Komunikasi: Social
Responsibility System dan Authoritian System.
B. Unsur-unsur dalam Komunikasi
Ada beberapa unsur-unsur komunikasi, yaitu:
1. Komunikator
Pihak yang
bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Maksudnya ialah seseorang
atau sekelompok orang yang berinisiatif menjadi sumber di dalam sebuah
hubungan, tak hanya berperan sebagai pengirim pesan tetapi memberikan respon
dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari sebuah proses
komunikasi secara langsung maupun sebaliknya.
2. Pesan
Keseluruhan yang
telah disampaikan oleh komunikator tersebut. Pesan ini dapat diungkapkan berupa
kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lainnya. Unsur ini memiliki inti,
mengarah pada usaha agar mengubah sikap dan tingkah laku komunikan dan inti
pesan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi.
3. Sarana Komunikasi/Channel:
Unsur ini biasa
disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses
komunikasi dan dalam proses komunikasi tersebut tergantung pada sifat berita
yang disampaikan.
4. Komunikan/Penerima:
Penerima pesan
atau informasi yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan terdiri dari satu
orang atau lebih hingga kelompok. Komunikan merupakan elemen penting karena seseorang
lah yang menjadi sasaran komunikasi serta bertanggung jawab agar mengerti pesan
yang disampaikan dengan baik dalam proses komunikasi.
5. Efek:
Dampak pada
perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan.
Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan maka
komunikan telah berjalan dengan baik. Unsur ini sesungguhnya dapat dilihat dari
pendapat seorang, pendapat masyarakat, maupun pendapat mayoritas.
C. Bentuk Dasar dari
Komunikasi
Komunikasi
terjadi dalam bermacam-macam bentuk,
tergantung dalam pilihan yang dianggap paling tepat, contohnya seperti
komunikasi pada dunia bisnis. Ada dua bentuk dasar dari komunikasi bisnis:
1. Komunikasi Verbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan
kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral). Dalam kehidupan sehari-hari seperti mengirim
surat atau menelepon teman, orang tua, bahkan kerabat terdekat, berbicara atau
mengobrol, membaca puisi di depan kelas, mempresentasikan makalah, membaca
surat kabar, majalah, bahkan mendengar radio, atau menyaksikan TV. Apabila dalam dunia bisnis, contoh komunikasi
verbal antara lain menyampaikan pesan melalui surat, memo, tekhnologi
komunikasi modern, rapat pimpinan, pertemuan pada karyawan, rapat pimpinan,
wawancara kerja dan presentasi. Penyampaian pesan lewat tulisan maupun lisan
pun tentu memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan membaca atau mendengar
apa yang dikatakan.
2. Komunikasi Non Verbal yang menurut teori antropology sebelum
manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh,
bahasa isyarat (body language) sebagai alat dalam berkomunikasi dengan orang
lain. Contohnya seperti: seseorang yang tersenyum saat melakukan jabat tangan
dengan orang lain menunjukkan rasa senang, simpati dan penghormatan. Bahkan
dalam komunikasi non verbal dapat menyimpulkan tentang berbagai macam perasaan
orang, seperti rasa senang, benci, cinta, rindu, dan masih berbagai macam
perasaan lainnya.
D. Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Komunikasi
modern lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan dalam proses
komunikasi. Hal ini lebih penting daripada fungsi pesan dan tujuan komunikator.
Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang lebih modern pun lebih memperhitungkan
factor peluang daripada produksi.
Peluang pasar
sebenarnya tidak signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang
dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh.
Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu
menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Mengapa demikian?
Pertama, dalam
reaitas psikologis ternyata kebetulan dapat diciptakan yakni kebutuhan manusia
terhadap barang. Peluang pasar dapat dibuat melalui mekanisme komunisme yang
secara berhubungan dapat membentuk nilai-nilai sosial, preferensi dan fungsi. Peluang
pasar terbuka bagi produk minimum karena hasil pengkondisian yang dilakukan media
massa melalui informasi. Informasi inilah yang pastinya membentuk nilai-nilai,
citra, dan kebutuhan.
Kedua, peluang
pasar sangat ditentukan pada konsumen mengenai barang dan jasa. Jika sebuah
produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki kredibilitas (dapat
dipercaya), memiliki fungsi, dijamin keamanan dan keunggulan-keunggulan
lainnya, maka peluang pasar pun akan terbentuk. Masalahnya disini ialah seringkali
barang dan jasa tidak diketahui oleh khalayak karena tidak adanya strategi
komunikasi yang benar dan memadai. Kegiatan yang dimaksud adalah berupa
promosi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar