Rabu, 18 Mei 2016

Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis


A. Pengertian dan Cakupan Komunikasi
Di dalam kehidupan kita saat ini, kata “komunikasi”  pasti sudah sering terdengar dan tidak asing lagi bagi masyarakat. Komunikasi memiliki pengertian yang secara umum adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih yang efektif sehingga dapat mudah dipahami. Selain itu, pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud dapat dipahami. Itulah sebabnya komunikasi sangat penting bagi para khalayak masyarakat, dan tak jarang bahkan komunikasi pun sudah banyak dilakukan, yaitu mulai dari berbicara, menulis surat, dan menelpon, komunikasi sangatlah efektif ketika seseorang menyampaikan pesan atau informasi kepada kita atau orang lain saat dimanapun dan kapanpun. Seperti  pendapat yang dikemukakan oleh  James A. F. Stoner mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seseorang sedang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Onong U. Effendy yang menurutnya dalam buku Dimensi Komunikasi menyatakan ruang lingkup atau cakupan komunikasi adalah sebagai berikut:  
1. Bentuk Komunikasi                              
a. Personal Communication: Intrapersonal Communication dan Interpersonal Communication.
b. Group Communication: Small Group Communication, Lecture, Panel Discussion, Symposium, Seminar, Brainstorming, dan Large Communication/Public Speaking.
c. Mass Communication: Media Pers, Televisi, dan Film.
2. Sifat Komunikasi
a. Verbal: Oral dan Written.
b. Non Verbal: Gestural dan Postural
3. Tekhnik Informasi: Journalism, Public Relations, Advertising, Propaganda, dan Publicity.
4. Metode Komunikasi: Informative Communication, Persuasive Communication, dan Coersive/Instructive Communication.
5. Fungsi Komunikasi: Public Information, Public Education, Public Persuasion, dan Public Entertainment.
6. Tujuan Komunikasi: Social Change/Social Participation, Attitude Charge, Opinion Charge, dan Behaviour Charge.
7. Model Komunikasi: One Step Flow Communication, Two Step Flow Communication, dan Multi Step Flow Communication
8. Bidang Komunikasi: Social Communication, Management Communication, Business Communication, Political Communication, Cultural Communication, Traditional Communication, International Communication, Development Communication, dan Environmental Communication.
9. Sistem Komunikasi: Social Responsibility System dan Authoritian System.

B. Unsur-unsur dalam Komunikasi
Ada beberapa unsur-unsur komunikasi, yaitu:
1. Komunikator
Pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Maksudnya ialah seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif menjadi sumber di dalam sebuah hubungan, tak hanya berperan sebagai pengirim pesan tetapi memberikan respon dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari sebuah proses komunikasi secara langsung maupun sebaliknya.
2. Pesan
Keseluruhan yang telah disampaikan oleh komunikator tersebut. Pesan ini dapat diungkapkan berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lainnya. Unsur ini memiliki inti, mengarah pada usaha agar mengubah sikap dan tingkah laku komunikan dan inti pesan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi.
3. Sarana Komunikasi/Channel:
Unsur ini biasa disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi dan dalam proses komunikasi tersebut tergantung pada sifat berita yang disampaikan.
4. Komunikan/Penerima:
Penerima pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan terdiri dari satu orang atau lebih hingga kelompok. Komunikan merupakan elemen penting karena seseorang lah yang menjadi sasaran komunikasi serta bertanggung jawab agar mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dalam proses komunikasi.
5. Efek:
Dampak pada perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan maka komunikan telah berjalan dengan baik. Unsur ini sesungguhnya dapat dilihat dari pendapat seorang, pendapat masyarakat, maupun pendapat mayoritas.

C. Bentuk Dasar dari Komunikasi
Komunikasi terjadi  dalam bermacam-macam bentuk, tergantung dalam pilihan yang dianggap paling tepat, contohnya seperti komunikasi pada dunia bisnis. Ada dua bentuk dasar dari komunikasi bisnis:
1. Komunikasi Verbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral).  Dalam kehidupan sehari-hari seperti mengirim surat atau menelepon teman, orang tua, bahkan kerabat terdekat, berbicara atau mengobrol, membaca puisi di depan kelas, mempresentasikan makalah, membaca surat kabar, majalah, bahkan mendengar radio, atau menyaksikan TV.  Apabila dalam dunia bisnis, contoh komunikasi verbal antara lain menyampaikan pesan melalui surat, memo, tekhnologi komunikasi modern, rapat pimpinan, pertemuan pada karyawan, rapat pimpinan, wawancara kerja dan presentasi. Penyampaian pesan lewat tulisan maupun lisan pun tentu memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan membaca atau mendengar apa yang dikatakan.
2. Komunikasi Non Verbal yang menurut teori antropology sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat (body language) sebagai alat dalam berkomunikasi dengan orang lain. Contohnya seperti: seseorang yang tersenyum saat melakukan jabat tangan dengan orang lain menunjukkan rasa senang, simpati dan penghormatan. Bahkan dalam komunikasi non verbal dapat menyimpulkan tentang berbagai macam perasaan orang, seperti rasa senang, benci, cinta, rindu, dan masih berbagai macam perasaan lainnya.

D. Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Komunikasi modern lebih menekankan kebutuhan komunikan dan kesiapan dalam proses komunikasi. Hal ini lebih penting daripada fungsi pesan dan tujuan komunikator. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang lebih modern pun lebih memperhitungkan factor peluang daripada produksi.
Peluang pasar sebenarnya tidak signifikan dengan penawaran barang dan jasa. Artinya barang dan jasa dalam jumlah banyak tidak otomatis menyebabkan pasar menjadi jenuh. Sebaliknya, jumlah barang dan jasa yang sedikit atau langka tidak selalu menyebabkan peluang pasarnya menjadi besar. Mengapa demikian?
Pertama, dalam reaitas psikologis ternyata kebetulan dapat diciptakan yakni kebutuhan manusia terhadap barang. Peluang pasar dapat dibuat melalui mekanisme komunisme yang secara berhubungan dapat membentuk nilai-nilai sosial, preferensi dan fungsi. Peluang pasar terbuka bagi produk minimum karena hasil pengkondisian yang dilakukan media massa melalui informasi. Informasi inilah yang pastinya membentuk nilai-nilai, citra, dan kebutuhan.
Kedua, peluang pasar sangat ditentukan pada konsumen mengenai barang dan jasa. Jika sebuah produk mampu meyakinkan konsumen bahwa produk itu memiliki kredibilitas (dapat dipercaya), memiliki fungsi, dijamin keamanan dan keunggulan-keunggulan lainnya, maka peluang pasar pun akan terbentuk. Masalahnya disini ialah seringkali barang dan jasa tidak diketahui oleh khalayak karena tidak adanya strategi komunikasi yang benar dan memadai. Kegiatan yang dimaksud adalah berupa promosi.


Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar